Temukan Informasi di Sini

ZIARAH KH. AHMAD MUTAMAKIM TAK LUPA MAMPIR MIE JAWA KHAS KAJEN

Assalamu'alaikum semua, kali ini mau sharing tentang kuliner lagi nih. Namun, sebelum ke makanan, mau cerita dulu tentang desa santri di Kabupaten ini yaitu Kajen. Kajen yang kata orang-orang berasal dari akronim Kyai Ijen ini memang penuh dengan para santri. Banyak berdiri pesantren-pesantren dan sekolah agama di desa ini.

Kajen yang berasal dari akronim Kyai Ijen ini karena jasa KH Ahmad Mutamakim. Dahulu kala, diceritakan bahwa daerah ini adalah daerah yang dihuni oleh para perampok dan pencuri yang suka bermain judi serta wanita.



Kedatangan KH Ahmad Mutamakim membawa perubahan. Orang-orang mulai meninggalkan kebiasaan buruknya dan beralih belajar agama. Untuk itu, maka desa tersebut dinamai Kajen yang artinya Kyai Ijen. Maksudnya Kyai Ijen adalah KH Ahmad Mutamakin adalah yang mengawali berdakwah di sana dan memberi teladan yang baik sehingga kebiasaan buruk orang-orang pribumi mulai ditinggalkan

Kembali ke Kuliner ah. Kuliner yang akan aku bahas ini memang banyak ditemukan dimanapun. Namun, di daerah Kajen Kabupaten Pati yaitu desa santri ini memiliki makanan khas yang namanya mie Jawa. Mie Jawa di tempatnya KH Ahmad Mutamakim ini menurut saya rasanya nikmat beda dengan mie Jawa ditempat lainnya. 



Mie Jawa ditempat ini berasal dari mie umumnya, ditambah dengan racikan bumbu dari penjual ditaburi irisan kol dan ayam goreng. Cara memasaknya ditungku arang menambah nikmat rasanya. Jika berziarah di tempat KH Ahmad Mutamakim, sempatkanlah mampir di warung mie Jawa ini ya. Ada tiga tempat, yaitu di bagian barat namanya mie Jawa Lestari, di tengah mie Jawa Pak Semo, dan timur namanya mie Jawa Pak Gimo.

No comments:

Post a Comment